Pernah suatu ketika saya mengunjungi sebuah perkampungan yang sangat
kumuh. Bahkan di tempat itu, siapapun akan merasa bahwa tak akan ada
kebahagiaan yang tercipta di sana. Dan terus terang sempat terbesit pula
hal itu pada diri saya sendiri. Bagaimana tidak, makanan yang
mereka konsumsi benar-benar seadanya. Pakaian yang mereka kenakan pun
sangat tak layak dan sekenanya saja. Hingga siapapun tentu tak akan
pernah mau berada di posisi menyedihkan seperti itu.
Tak perlu waktu lama bagi saya untuk merasa terenyuh sejadi-jadinya. Namun tujuan saya kali itu adalah untuk mengunjungi seorang anak kecil yang saya temui sedang bermain di jalanan. Anggap saja nama anak itu adalah Ratna.
Ratna merupakan anak dengan latar belakang keluarga yang sangat serba kekurangan. Dan hari itu secara langsung saya mendatangi rumah Ratna yang kecil dan sangat sederhana. Akan tetapi saya justru terkejut setengah mati. Bukan, bukan karena para keluarga yang nampak sedih dan seakan depresi dengan kondisi mereka. Melainkan karena ibu Ratna yang sangat amat luar biasa bagi saya.
Wanita tua itupun lantas mendatangi saya dengan senyum merekah di bibirnya. Menyapa dan menyambut seolah tak pernah ada beban pada hidupnya. Kami pun mengobrol sejenak hingga saya melayangkan sebuah pertanyaan aneh sekaligus jujur. "Bagaimana rasanya hidup di tempat yang (maaf) seperti ini?"
Ibu itupun hanya tersenyum, dan justru nampak berbangga dengan apa yang akan ia jawab. "Saya bahagia luar biasa mbak, keluarga lengkap, makanan juga tersedia dan yang terpenting selalu bersyukur. Orang itu harus bersyukur mbak, kalo tidak pernah bersyukur, hidupnya ga akan pernah bisa bahagia"
Terus terang kalimat ibu itu sama sekali, dan sangat amat tak wajar diucapkan oleh wanita yang hidup dengan kondisi seperti itu. Bukan karena apa-apa, hanya saja bagaimana mungkin wanita yang hidup serba terbatas seperti ia bisa berbahagia seolah memiliki harta yang begitu banyak.
Semenjak saat itu, saya pun kerap merenung, dan terus berpikir bahwa kebahagiaan itu bukan berapa banyak jumlah uang yang Anda miliki. Bukan juga pakaian berlebih yang bisa Anda beli kapanpun Anda mau. Namun bagaimana Anda terus bersyukur dari hal-hal kecil yang pernah ada dan terjadi dalam hidup Anda.
-Bahagia itu merupakan hal paling murah di dunia, namun juga merupakan hal paling susah untuk dimiliki-
Tak perlu waktu lama bagi saya untuk merasa terenyuh sejadi-jadinya. Namun tujuan saya kali itu adalah untuk mengunjungi seorang anak kecil yang saya temui sedang bermain di jalanan. Anggap saja nama anak itu adalah Ratna.
Ratna merupakan anak dengan latar belakang keluarga yang sangat serba kekurangan. Dan hari itu secara langsung saya mendatangi rumah Ratna yang kecil dan sangat sederhana. Akan tetapi saya justru terkejut setengah mati. Bukan, bukan karena para keluarga yang nampak sedih dan seakan depresi dengan kondisi mereka. Melainkan karena ibu Ratna yang sangat amat luar biasa bagi saya.
Wanita tua itupun lantas mendatangi saya dengan senyum merekah di bibirnya. Menyapa dan menyambut seolah tak pernah ada beban pada hidupnya. Kami pun mengobrol sejenak hingga saya melayangkan sebuah pertanyaan aneh sekaligus jujur. "Bagaimana rasanya hidup di tempat yang (maaf) seperti ini?"
Ibu itupun hanya tersenyum, dan justru nampak berbangga dengan apa yang akan ia jawab. "Saya bahagia luar biasa mbak, keluarga lengkap, makanan juga tersedia dan yang terpenting selalu bersyukur. Orang itu harus bersyukur mbak, kalo tidak pernah bersyukur, hidupnya ga akan pernah bisa bahagia"
Terus terang kalimat ibu itu sama sekali, dan sangat amat tak wajar diucapkan oleh wanita yang hidup dengan kondisi seperti itu. Bukan karena apa-apa, hanya saja bagaimana mungkin wanita yang hidup serba terbatas seperti ia bisa berbahagia seolah memiliki harta yang begitu banyak.
Semenjak saat itu, saya pun kerap merenung, dan terus berpikir bahwa kebahagiaan itu bukan berapa banyak jumlah uang yang Anda miliki. Bukan juga pakaian berlebih yang bisa Anda beli kapanpun Anda mau. Namun bagaimana Anda terus bersyukur dari hal-hal kecil yang pernah ada dan terjadi dalam hidup Anda.
-Bahagia itu merupakan hal paling murah di dunia, namun juga merupakan hal paling susah untuk dimiliki-
Artikel Terkait Lainnya :
Terima Kasih Telah Berkunjung
Anda Sedang Membaca: Mengapa Anda Tak Bisa Berbahagia Sementara Mereka Bisa?
Ditulis Oleh :Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel ini ya.. Mengapa Anda Tak Bisa Berbahagia Sementara Mereka Bisa? Semoga Artikel Blog Ini Bermanfaat bagi Kita Semua Terutama Calon Ibu
Anda Sedang Membaca: Mengapa Anda Tak Bisa Berbahagia Sementara Mereka Bisa?
Ditulis Oleh :Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel ini ya.. Mengapa Anda Tak Bisa Berbahagia Sementara Mereka Bisa? Semoga Artikel Blog Ini Bermanfaat bagi Kita Semua Terutama Calon Ibu